Beranda | Artikel
Pentingnya Bergerak Bagi Remaja
Selasa, 12 Desember 2023

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary

Pentingnya Bergerak Bagi Remaja merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Ada Apa dengan Remaja. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 29 Jumadal Ula 1445 H / 12 Desember 2023 M.

Kajian Tentang Pentingnya Bergerak Bagi Remaja

Kebanyakan orang tua lengah karena mereka sibuk dengan anak-anak yang lebih kecil. Sementara anak remaja mereka biarkan, karena dianggap sudah besar dan bisa sendiri, padahal sebenarnya tidak. Anak remaja belum bisa sendiri, walaupun terlihat mandiri. Di fase itulah remaja perlu banyak bimbingan, terutama dari orang-orang yang dia percayai, mengarahkan dan juga menuntun mereka ke masa depan.

Tanpa bimbingan orang tua, guru, atau pembimbing, akan sulit bagi mereka. Kecenderungan anak remaja yang ditelantarkan oleh kedua orang tuanya atau pendidiknya, maka dia akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu sendiri. Ini memberikan suatu krisis mental di tengah-tengah anak remaja, khususnya hari ini. Mereka tidak memiliki kepercayaan diri, cenderung mudah menyerah, dan pada akhirnya yang repot adalah kembali lagi-lagi orang tua. Maka dari itu, kita harus juga memberikan kepedulian kepada anak-anak remaja. Walaupun kita mungkin sudah disibukkan dengan anak-anak yang lebih kecil darinya.

Sebagian orang tua menangani banyak anak dari berbagai fase usia, ada yang masih bayi, satu lagi masih bocah, ada yang pra remaja, ada yang sudah remaja, bahkan ada yang pra dewasa, komplit semuanya. Semua itu dia tangani, dan ini tidak mudah.

Maka, perhatian ini harus tetap kita berikan. Kita, orang tua, harus tetap peduli terhadap masalah-masalah anak remaja. Bahkan boleh saya katakan bahwa masalah remaja sebenarnya lebih banyak daripada masalah anak-anak. Tapi tentunya, orang tua lebih condong kepada bocah-bocah karena lucu dan juga sudah bosan dengan anak remajanya.

Jangan biarkan anak remaja dan cenderung melepas anak remaja. Sehinga seolah-olah orang tua berkata: “Pergi sana, cari kehidupan sendiri, kamu bebas.” Itu kata-kata yang sebenarnya tidak tertulis, tapi dari sikap orang tua mengatakan seperti itu. Maka dia akan artikan kebebasan ini dengan melakukan hal-hal yang menurut dia baik, tapi belum tentu baik dalam pandangan orang tua. Di sinilah rentan terjadi konflik orang tua dan remaja.

Maka untuk menghindari atau mengurangi peristiwa yang rentan menyebabkan konflik dengan para remaja, hendaknya orang tua dan juga para guru pembimbingnya mampu menjaga karakteristik perkembangan remaja, memenuhi kebutuhan-kebutuhan psikologis mereka, terutama kebutuhan psikologis, bukan hanya kebutuhan jasmani.

Oleh karena itu libatkanlah anak remaja dalam hal-hal yang dia sukai, selama dalam koridor syariat. Yakinkan dia sebelum terlibat. Artinya memang manusia itu perlu aktivitas, kesibukan, bergerak dan berputar. Demikian sebagaimana alam semesta ini, semuanya bergerak.

وَالسَّمَاءَ بَنَيْنَاهَا بِأَيْدٍ وَإِنَّا لَمُوسِعُونَ

“Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa.” (QS. Az-Zariyat[51]: 47)

Dan semua benda-benda ini bergerak pada garis edarnya. Begitulah karena mereka memang perlu bergerak. Kalau mereka diam, maka akan rusak. Air saja kalau diam akan rusak. Tapi kalau mengalir, dia akan menjadi air yang baik, jernih, dan mungkin bisa diminum. Tapi kalau sudah tergenang, maka dia akan rusak. Itu sudah jadi hukum alam.

Manusia juga demikian. Coba lihat manusia pengangguran, dia diam saja tanpa aktivitas dan kesibukan, akhirnya dia rusak. Maka dalam Islam dilarang menganggur. Karena kalau menganggur, pikiran jadi carut marut. Bahkan terkadang yang muncul adalah pikiran kotor.

Apalagi remaja, remaja itu harus kita sibukkan. Dia punya power yang besar. Apalagi masih di awal-awal perkembangannya. Ada namanya gejolak darah muda, memang seperti itu. Darah muda itu meledak-meletup, tapi akalnya masih kurang. Ini adalah makhluk yang perlu banyak bimbingan sebenarnya. Maka, jangan biarkan mereka pasif, menganggur alias tidak punya aktivitas.

Banyak orang tua yang membiarkan anak remajanya tanpa aktivitas, apalagi zaman sekarang ada alat yang membuat mereka senang mager (malas gerak), yaitu gadget. Ini menambah penderitaan mereka sebenarnya. Sehingga tidak ada aktivitas apapun selain scroll atas, scroll bawah, kanan, kiri. Dan ini, tentunya tidak baik bagi remaja dan siapapun. Remaja akan kehilangan waktu emas mereka.

Ketika belum ada godaan gadget dulu, seseorang penuh dengan aktivitas. Ada saja aktivitas yang dilakukan. Sekarang ini godaannya besar. Kalau benda itu sudah ada di tangannya, maka bisa dikatakan sama dengan mager biasanya.

Maka, libatkanlah dia dalam aktivitas-aktivitas yang dia sukai. Karena kita mengajak seseorang untuk aktif terlibat dalam hal yang tidak dia sukai atau tidak dia minati ini agak susah. Tentunya, kita, orang yang paling dekat dengannya, tahu kira-kira siapa yang paling dia sukai. Selama dalam batas koridor syariat, yaitu dalam hal yang masih dibenarkan dalam syariat, dan yakinkan dia sebelum terlibat bahwa ini mengasyikkan dan menyenangkan, karena anak muda memang dalam pikirannya masih suka bersenang-senang. Remaja masih seperti bocah, memang yang masih suka bermain-main, karena mereka juga belum lama melepas dari masa bocah. Wajar kalau mereka mengejar kesenangan. Orang tua saja mengejar kesenangan kalau beraktivitas, apalagi anak remaja.

Jangan biarkan dia diam tanpa aktivitas. Setan lebih mudah untuk membisikan was-was kepada orang yang diam daripada yang sibuk. Maka, jadilah orang yang sibuk atau banyak aktivitas, mulai dari aktivitas agama sampai aktivitas dunia.

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download mp3 kajian yang penuh manfaat ini.

Download mp3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/53699-pentingnya-bergerak-bagi-remaja/